Kunci Jawaban Buku Siswa Kelas 5 Tema 7 Halaman 32, 33, 35, 37, 41, 42, 43
Kunci Jawaban Buku Siswa Kelas 5 Tema 7 Halaman 32, 33, 35, 37, 41, 42, 43 -Pembelajaran Kelas 5 Tema 7 Peristiwa dalam Kehidupan Subtema 1 Peristiwa Kebangsaan Masa Penjajahan Pembelajaran 3 Terdiri dari Mata Pelajaran IPS, PPKn dan B. Indonesia.
Buku Siswa yang digunakan sebagai sumber belajar dikelas 5 merupakan buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013(K13) Edisi Revisi Terbaru.
Dalam Buku Siswa Kelas 5 Tema 7 Subtema 1 Pembelajaran 3 Halaman 30-43 terdapat beberapa latihan soal yang harus dikerjakan siswa di semester 2. Untuk membantu menemukan jawaban yang tepat berikut kami bagikan alternatif jawaban.
Pembelajaran 3
Ayo Membaca
Bacalah bacaan berikut dengan nyaring!
Sistem Tanam Paksa Pemerintah Kolonial Belanda
Pada masa kepemimpinan Johanes Van Den Bosch, Belanda memperkenalkan sistem tanam paksa. Sistem tanam paksa pertama kali diperkenalkan di Jawa dan dikembangkan di daerah-daerah lain di luar Jawa. Di Sumatra Barat, sistem tanam paksa dimulai sejak tahun 1847. Saat itu, penduduk yang telah lama menanam kopi secara bebas dipaksamenanam kopi untuk diserahkan kepada pemerintah kolonial. Sistem yang hampir sama juga dilaksanakan di tempat lain seperti Minahasa, Lampung, dan Palembang. Kopi merupakan tanaman utama di Sumatra Barat dan Minahasa. Adapun lada merupakan tanaman utama di Lampung dan Palembang. Di Minahasa, kebijakan yang sama kemudian juga berlaku pada tanaman kelapa.
Pelaksanaan tanam paksa banyak terjadi penyimpangan, di antaranya sebagai berikut.
1. Jatah tanah untuk tanaman ekspor melebihi seperlima tanah garapan, apalagi jika tanahnya subur.
2. Rakyat lebih banyak mencurahkan perhatian, tenaga, dan waktunya untuk tanaman ekspor sehingga banyak yang tidak sempat mengerjakan sawah dan ladang sendiri.
3. Rakyat yang tidak memiliki tanah harus bekerja melebihi 1/5 tahun.
4. Waktu pelaksanaan tanam paksa ternyata melebihi waktu tanam padi (tiga bulan) sebab tanaman-tanaman perkebunan memerlukan perawatan terus-menerus.
5. Setiap kelebihan hasil panen dari jumlah pajak yang harus dibayarkan kembali kepada rakyat ternyata tidak dikembalikan kepada rakyat.
6. Kegagalan panen tanaman wajib menjadi tanggung jawab rakyat/ petani.
Adanya penyimpangan-penyimpangan pelaksanaan tanam paksa membawa akibat yang memberatkan rakyat Indonesia. Akibat penyimpangan pelaksanaan tanam paksa tersebut antara lain: banyak tanah terbengkalai sehingga panen gagal, rakyat makin menderita, wabah penyakit merajalela, bahaya kelaparan melanda Cirebon dan memaksa rakyat mengungsi ke daerah lain untuk menyelamatkan diri. Kelaparan hebat juga terjadi di Grobogan yang mengakibatkan banyak kematian sehingga jumlah penduduk menurun tajam.
Tanam paksa yang diterapkan Belanda di Indonesia ternyata mengakibatkan aksi penentangan. Berkat adanya kecaman dari berbagai pihak, akhirnya pemerintah Belanda menghapus tanam paksa secara bertahap. Salah satu tokoh Belanda yang menentang sistem tanam paksa adalah Douwes Dekker dengan nama samaran Multatuli.
a. Pendidikan (edukasi).
b. Membangun saluran pengairan (irigasi).
c. Memindahkan penduduk dari daerah yang padat ke daerah yang jarang penduduknya (transmigrasi).
Kunci Jawaban Tema 7 Kelas 5 Halaman 32
Ayo Berlatih
Ayo, temukan kosakata baku dan kata serapan pada bacaan yang berjudul
“Sistem Tanam Paksa Pemerintah Kolonial Belanda”. Kemudian, carilah arti katanya. Kamu dapat mencarinya di Kamus Besar Bahasa Indonesia, bertanya kepada Guru, atau berdiskusi.
Perhatikan cara-cara menggunakan kamus berikut.
1. Pilihlah sebuah kata dari daftar kosakata barumu, misalnya: pilar.
2. Bukalah kamusmu. Carilah daftar kata-kata yang dimulai dengan huruf awal “p”. Ingat, setiap kata pada kamus selalu diurutkan berdasarkan urutan abjad.
3. Dalam daftar kata yang berhuruf awal “p”, carilah daftar kata yang dimulai dengan “pi”.
4. Carilah daftar kata yang dimulai dengan “pil”. Kata pilar akan kamu temukan di antara kata-kata itu. Selamat mencari.
Kunci Jawaban Tema 7 Kelas 5 Halaman 33
Ayo Menulis
Pahamilah bacaan di atas! Tuliskan informasi penting dalam bacaan ke dalam kolom-kolom berikut dengan menggunakan prinsip: apa, di mana, kapan, siapa, mengapa, dan bagaimana!
Alternatif Jawaban :Tahukah Kamu?
Reaksi Rakyat Indonesia terhadap Pemerintah Kolonial
Menjelang kedatangan bangsa Eropa, masyarakat di wilayah Nusantara hidup dengan tenteram di bawah kekuasaan raja-raja. Kedatangan bangsabangsa Eropa di Indonesia mula-mula disambut baik oleh bangsa Indonesia. Namun, lama-kelamaan, rakyat Indonesia mengadakan perlawanan
karena niat jahat bangsa-bangsa Eropa itu mulai terkuak dan diketahui oleh bangsa Indonesia. Perlawanan-perlawanan yang dilakukan rakyat Indonesia disebabkan orang-orang Barat ingin memaksakan monopoli perdagangan dan berusaha mencampuri urusan kerajaan-kerajaan di Indonesia.
Kunci Jawaban Tema 7 Kelas 5 Halaman 35
Ayo Berlatih
Berdasarkan bacaan di atas, isilah kolom-kolom berikut sesuai dengan informasi yang kamu dapatkan dari bacaan!
Peristiwa Perlawanan terhadap Portugis
1. Alasan Ternate melakukan perlawanan:
................................................................................................................................
................................................................................................................................
2. Pemimpin rakyat Aceh dan Ternate yang melakukan perlawanan:
................................................................................................................................
................................................................................................................................
3. Hasil perlawanan:
................................................................................................................................
................................................................................................................................
Alternatif Jawaban :
1. Ternate mengadakan perlawanan karena Portugis serakah, ikut campur dalam pemerintahan, membenci agama rakyat Ternate, dan bersikap sewenang-wenang.
2. a. Aceh:
» Sultan Ali Mughayat Syah (1514–1528)
» Sultan Alaudin Riayat Syah (1537–1568)
» Sultan Iskandar Muda (1607–1636)
b. Ternate: Sultan Hairun dan Sultan Baabullah
3. a. Aceh
» Berhasil membebaskan Aceh dari upaya penguasaan bangsa Portugis.
» Mengusir Portugis yang bersekutu dengan Johor.
b. Ternate
Benteng Portugis dapat direbut, kemudian Portugis menyingkir ke Hitu.
Akhirnya, Portugis menguasai dan menetap di Timor Timur.
Peristiwa Perlawanan terhadap Belanda
Berikut beberapa tokoh dari beberapa daerah yang memimpin perlawanan terhadap Belanda.
Kunci Jawaban Tema 7 Kelas 5 Halaman 37
Ayo Berdiskusi
Bentuklah kelas menjadi 7 kelompok sesuai dengan jumlah tokoh pada peta tematik di atas. Bagilah satu tokoh kepada satu kelompok (bisa dengan diundi).
Setiap kelompok mencari informasi tentang perjuangan para tokoh sesuai dengan bagiannya masing-masing. Carilah dari buku-buku yang ada di perpustakaan, media elektronik, guru, atau sumber lain.
Tuliskan sebanyak mungkin informasi yang telah kamu peroleh di bawah ini.
Diskusikan hasilnya dengan temanmu!
Agar informasi kalian tentang perlawanan para pahlawan di berbagai daerah lengkap, pada akhir kegiatan, setiap kelompok mempresentasikan hasil kerjanya di depan kelas.
Perlawanan para pahlawan di berbagai daerah
1. Sultan Hasanudin
Nama Tokoh : Sultan Hasanudin
Asal Daerah : Makasar (Sulawesi Selatan)
Alasan Melakukan Perlawanan: Kompeni Belanda mau memonopoli perdagangan rempah dari maluku
Bentuk-Bentuk Perlawanan:
1. Perang dua hari dengan pasukan Belanda pada April 1655 di Buton yang dipimpin langsung oleh Sultan Hasanuddin. Benteng pertahanan Kompeni Belanda di Buton berhasil direbut
2. Pada tahun 1666, Belanda dibawah kepemimpinan Laksamana Cornelis Speelman berusaha menguasai kerajaan Gowa, namun belum berhasil karena mendapat perlawanan dari pasukan Sultan Hasanudin.
Hasil Perlawanan: Sultan Hasanuddin berhasil menggabungkan kekuatan kerajaan kecil di bagian timur Indonesia untuk melawan Belanda. Namun akhirnya Belanda berhasil menaklukan Kesultanan Gowa di Makassar pada tahun 1669, setelah mendapat bantuan dari raja Bone, Arung Palakka. Akibat kekalahan ini, Sultan Hasanuddin harus menandatangani Perjanjian Bungaya.
2. Pangeran Antasari
Nama Tokoh : Pangeran Antasari
Asal Daerah : Banjarmasin, Kalimantan Selatan
Alasan Melakukan Perlawanan: Rakyat Banjar tidak suka dan tidak setuju dengan merajalelanya dalam menguasai perkebunan dan pertambangan yang ada di Kalimantan Selatan serta terlalu ikut campurnya pihak Belanda terhadap urusan kesultanan.
Bentuk-Bentuk Perlawanan:
1. Perang Banjar pecah saat Pangeran Antasari dengan 300 prajuritnya menyerang tambang batu bara milik Belanda di Pengaron tanggal 25 April 1859.
2. Pangeran Antasari menyerang pos-pos Belanda di Martapura, Hulu Sungai, Riam Kanan, Tanah Laut, Tabalong, sepanjang sungai Barito sampai ke Puruk Cahu.
Hasil Perlawanan: Perlawanan rakyat Banjar terus berkobar. Walaupun akhirnya Belanda dapat menangkap beberapa pemimpin pasukan Pangeran Antasari yang bermarkas di gua-gua, yaitu Kiai Demang Leman dan Tumanggung Aria Pati.
3. Patimura
Nama Tokoh : Patimura
Asal Daerah : Maluku
Alasan Melakukan Perlawanan: Kembalinya Belanda ke tanah Maluku mmbuat rakyat maluku kemudian bangkit dan melakukan perlawanan karena diberlakukannya kembali kerja paksa yang sudah hilang, penindasan oleh VOC dan pengerahan rakyat untuk dijadikan pasukan belanda
Bentuk-Bentuk Perlawanan:
1. Perlawanan rakyat Maluku diawali dengan membakar perahu Pos di Porto (pelabuhan) pada 15 Mei 1817 dan mengepung Benteng Duurstede.
2. Dalam perjuangan menentang Belanda ia juga menggalang persatuan dengan kerajaan Ternate dan Tidore, raja-raja di Bali, Sulawesi dan Jawa.
3. Pejuang Maluku kemudian melanjutkan perjuangan dengan sistem gerilya.
Hasil Perlawanan: Pertempuran yang menghancurkan pasukan Belanda tercatat seperti perebutan benteng Belanda Duurstede, pertempuran di pantai Waisisil dan jasirah Hatawano, Ouw- Ullath, Jasirah Hitu di Pulau Ambon dan Seram Selatan. Walaupun akhirnya, Pattimura dan pemimpin-peminpin lainnya dapat ditangkap Belanda, dan pada 16 Desember 1817 Pattimura dihukum gantung di Kota Ambon.
4. Sisingamangaraja
Nama Tokoh : Sisingamangaraja
Asal Daerah : Sumatera Utara
Alasan Melakukan Perlawanan: Adanya siasat Belanda dengan menggunakan gerakan Zending untuk menguasai daerah Batak serta kemarahan Sisingamangaraja atas penempatan pasukan Belanda di Tarutung dan hampir seluruh Sumatera sudah dikuasai Belanda
Bentuk-Bentuk Perlawanan:
1. Singamangaraja XII terus melakukan perlawanan secara gerilya serta berhasil melakukan konsolidasi pasukannya.
2.Kemudian bersama pasukan bantuan dari Aceh, secara ofensif menyerang kedudukan Belanda antaranya Uluan dan Balige pada Mei 1883 serta Tangga Batu pada tahun 1884.
Hasil Perlawanan: Kegigihan perjuangan Sisingamangaraja XII ini telah menginspirasikan masyarakat Indonesia untuk terus melawan penjajahan.
5. Sultan Ageng Tirtayasa
Nama Tokoh : Sultan Ageng Tirtayasa
Asal Daerah : Banten
Alasan Melakukan Perlawanan: Kedatangan Belanda ke Banten awalnya hanya untuk melakukan perdagangan. Namun, dengan potensi alam yang dimiliki oleh Banten VOC hendak menguasai Banten
Bentuk-Bentuk Perlawanan:
1. Sultan Ageng Tirtayasa memimpin banyak perlawanan terhadap Belanda.
2. Pasukan Banten yang dipimpin Sultan Ageng yang menyerang Belanda di Batavia.
Hasil Perlawanan:
Kegigihan perjuangan Sultan Ageng Tirtayasa telah menginspirasikan masyarakat Indonesia untuk terus melawan penjajahan.
6. Pangeran Diponegoro
Nama Tokoh : Pangeran Diponegoro
Asal Daerah : Jawa Tengah
Alasan Melakukan Perlawanan: Wilayah Kesultanan Mataram semakin sempit dan para raja sebagai penguasa pribumi mulai kehilangan kedaulatan serta Belanda ikut campur tangan dalam urusan intern kesultanan, misalnya soal pergantian raja dan pengangkatan patih.
Bentuk-Bentuk Perlawanan:
1. Pertempuran pertama meletus pada tanggal 20 Juli 1825 di Tegalrejo. Kabar mengenai pecahnya perang melawan Belanda segera meluas ke berbagai daerah. Dengan dikumandangkannya perang sabil,
2. Pada pertempuran-pertempuran tahun 1825–1826 pasukan Belanda banyak terpukul dan terdesak.
Hasil Perlawanan: Kegigihan perjuangan Pangeran Diponegoro telah menginspirasikan masyarakat Indonesia untuk terus melawan penjajahan.
7. Silas Papare
Nama Tokoh : Silas Papare
Asal Daerah : Aceh
Alasan Melakukan Perlawanan: Ingin menyatukan Irian Barat dengan Republik Indonesia ketika Irian Barat berada dibawah kekuasaan Belanda.
Bentuk-Bentuk Perlawanan:
1. Kegigihannya dalam berjuang untuk kemerdekaan Papua membuatnya sering berurusan dengan aparat keamanan Belanda.
2. Usahanya untuk mempengaruhi Batalyon Papua untuk memberontak pada akhirnya membuat ia harus masuk penjara di Jayapura
3. Berbagai usaha dilakukannya seperti, pemberontakan, mendirikan Partai Kemerdekaan Indonesia Irian (PKII), serta Badan Perjuangan Irian.
Hasil Perlawanan: Kegigihan perjuangan Silas Papare telah menginspirasikan masyarakat Indonesia untuk terus melawan penjajahan. Perjuangannya akhirnya membuahkan hasil, Irian Barat merdeka dan menyatu kembali ke pangkuan ibu pertiwi.
Perlawanan terhadap para penjajah di berbagai daerah banyak mengalami kegagalan. Salah satu sebabnya adalah perlawanan yang dilakukan masih bersifat kedaerahan dan secara sendiri-sendiri. Dengan demikian, perlawanan itu tidak akan kuat dan mudah diadu domba oleh penjajah.
Negara kita sangat luas wilayahnya dan beragam pula sosial budayanya. Seandainya setiap daerah, suku, dan golongan bersatu padu melawan penjajah, niscaya penjajah dapat kita usir sejak dahulu kala.
Tahukah kamu keragaman sosial budaya yang dimiliki oleh bangsa kita? Ayo, kita cari tahu!
Tahukah Kamu?
Keragaman Sosial Budaya di IndonesiaBudaya merupakan segala sesuatu yang dihasilkan oleh akal budi manusia.
Adapun wujud budaya, yaitu:
• gagasan atau ide, misalnya kepercayaan;
• tindakan, misalnya upacara adat dan seni pertunjukan; serta
• benda, misalnya pakaian adat dan senjata tradisional.
Selain sebagai identitas, kebudayaan juga sebagai kepribadian suatu bangsa. Negara kita mengembangkan kebudayaan daerah dalam rangka memperkaya kebudayan nasional. Hubungan antara keduanya sangat erat karena kebudayaan nasional bersumber dari kebudayaan daerah.
Kebudayaan nasional lahir sebagai hasil usaha akal budi atau pikiran seluruh bangsa Indonesia yang terdiri atas beragam ras dan suku.
Faktor Penyebab Keragaman Bangsa Indonesia
Indonesia merupakan negara kesatuan yang masyarakatnya majemuk.
Bangsa Indonesia terdiri atas beberapa suku bangsa yang menyebar dari Sabang (ujung Sumatra Utara) sampai Merauke (ujung Papua).
Faktor Keturunan
d. Ras di Indonesia
Berdasarkan ciri-ciri fisiknya, masyarakat Indonesia dapat dibedakan menjadi 4 (empat) kelompok ras sebagai berikut.
1) Kelompok ras Papua Melanezoid, terdapat di Papua, Pulau Aru, Pulau Kai.
2) Kelompok ras Negroid, antara lain orang Semang di Semenanjung Malaka, orang Mikopsi di Kepulauan Andaman.
3) Kelompok ras Weddoid, antara lain orang Sakai di Siak Riau, orang Kubu di Sumatra Selatan dan Jambi, orang Tomuna di Pulau Muna, orang Enggano di Pulau Enggano, dan orang Mentawai di Kepulauan Mentawai.
4) Kelompok ras Melayu Mongoloid, yang dibedakan menjadi 2 (dua) golongan.
a) Ras Proto Melayu (Melayu Tua) antara lain Suku Batak, Suku Toraja, Suku Dayak.
b) Di samping kelompok ras di atas, masyarakat Indonesia juga terdiri atas kelompok warga keturunan China (ras Mongoloid), warga keturunan Arab, Pakistan, India, ras Kaukasoid, dan
sebagainya yang hidup berdampingan membaur menjadi warga negara Indonesia. Masyarakat Indonesia tidak mengenal superioritas suatu ras dan tidak menganut paham rasialisme.
b. Suku di Indonesia
Masyarakat Indonesia yang majemuk terdiri atas beberapa suku bangsa (etnis). Tiap-tiap suku bangsa memiliki bahasa dan adat istiadat serta budaya yang berbeda.
Di suatu daerah, mungkin terdapat beberapa suku. Sebagai contoh di Sumatra terdapat suku Aceh, suku Melayu, dan suku Batak. Di Pulau Jawa terdapat suku Betawi, suku Sunda, suku Osing, dan suku Jawa.
Bagaimana dengan daerahmu? Suku apa sajakah yang ada?
Perbedaan kondisi geografis turut berdampak pada munculnya berbagai ragam mata pencaharian. Contohnya perikanan, pertanian, kehutanan, dan perdagangan. Pada setiap bidang tersebut, mereka akan mengembangkan corak kebudayaan yang khas dan cocok dengan kondisi geografis lingkungan tempat tinggalnya.
6. Pengaruh Kebudayaan Luar
Bangsa Indonesia adalah contoh bangsa yang terbuka. Keterbukaan ini dapat dilihat dari besarnya pengaruh asing dalam membentuk keberagaman masyarakat di seluruh wilayah Indonesia.
Pengaruh asing yang pertama ialah ketika orang-orang dari India, Cina, dan Arab, kemudian disusul oleh orang-orang dari Eropa. Bangsa-bangsa tersebut datang dengan membawa kebudayaan masing-masing.
Kunci Jawaban Tema 7 Kelas 5 Halaman 41, 42
Ayo Berlatih
Ayo, ceritakan kepada Guru dan teman-temanmu.
• Siapakah kamu?
• Termasuk ras apakah kamu?
• Termasuk suku apakah kamu?
• Apa bahasa daerahmu?
• Sebutkan satu kesenian yang menjadi ciri khas suku bangsamu.
Jawaban dapat disesuaikan dengan jawaban siswa, dibawah ini hanya contoh.Suku bangsa yang ada di Indonesia tersebar di seluruh wilayah Indonesia.
Bersama teman semeja, sebutkan daerah-daerah persebaran suku-suku tersebut dengan mengisi Peta Tematik berikut.Alternatif Jawaban :
Ayo Renungkan
Syukur adalah ucapan yang tepat atas keberagaman sosial budaya bangsa kita.
Melestarikan adalah tindakan yang tepat ketika menyaksikan kebudayaankebudayaan dari berbagai suku bangsa di Indonesia. Adapun kerukunan merupakan cita-cita yang harus diwujudkan ketika melihat berbagai perbedaan suku bangsa yang ada di Indonesia.
Dalam sikap saling menghargai keberagaman sosial budaya, kita dilarang membeda-bedakan. Kita dilarang menganggap bahwa suku bangsa kita sendiri lebih tinggi dibandingkan dengan suku bangsa lain. Kita juga dilarang merendahkan budaya dari suku bangsa lain.
Pada dasarnya, kebudayaan daerah menyumbang bagi kekayaan budaya nasional. Akan lebih membanggakan lagi jika kita tidak hanya mengenal budaya dari suku bangsa lain, tetapi juga mengerti maknanya dan turut melestarikannya.
Kunci Jawaban Tema 7 Kelas 5 Halaman 43
Kemukakan sikap dan perilakumu yang telah menunjukkan sikap saling menghargai perbedaan ras dan suku bangsa!
Alternatif Jawaban :
Contoh sikap dan perilaku yang telah menunjukan sikap saling menghargai perbedaan ras dan suku bangsa adalah :
1. Menghormati dan menghargai keberagaman ras dan suku bangsa di sekitar kita.
2. Berteman dengan siapa saja tanpa memandang latar belakang ras dan sukunya.
3. Menjunjung tinggi sikap toleransi dan tenggang rasa.
4. Tidak melakukan diskriminasi terhadap orang lain berdasarkan ras atau sukunya.
5. Membantu orang lain yang sedang dalam kesulitan tanpa memandang ras atau sukunya.
Kerja Sama dengan Orang Tua
Ceritakan kembali di hadapan orang tua dan anggota keluarga yang lain mengenai identitas ras dan suku bangsamu! Mintalah tanggapan kepada mereka!
Demikianlah artikel tentang Kunci Jawaban Buku Siswa Kelas 5 Tema 6 Halaman 32, 33, 35, 37, 41, 42, 43 - Kelas 5 Tema 7 Peristiwa dalam Kehidupan Subtema 1 Peristiwa Kebangsaan Masa Penjajahan Pembelajaran 3 dari kami. Semoga dapat menambah motivasi belajar dan mempermudah dalam pemahaman materi. Jika ada pertanyaan anda bisa langsung Contact atau bisa dengan mengisi kolom komentar, Terimakasih.
0 Response to "Kunci Jawaban Buku Siswa Kelas 5 Tema 7 Halaman 32, 33, 35, 37, 41, 42, 43"
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.